Rabu, 03 Juli 2013

Setelah Kepergianmu

Tak ada lagi inbox kamu di handphone-ku,tak ada lagi kamu yang menyapa aku dikala mata ini terbuka di pagi hari,tak ada lagi kamu yang memperhatikan aku lagii dan menyuruh aku untuk menjaga pola makan yang teratur,gak ada lagi kamu yang perhatian sama aku kalo aku lagi sakit,gak ada lagi genggaman tangan yang menguatkanku untuk melangkah, dan tak ada lagi pelukanmu yang meredam segala kegelisahan. Tanpamu... semua terasa berbeda..

Aku mencoba membuka mata ini,kembali beraktivitas seperti hari-hari biasanya. Mencoba untuk melangkah tanpa kamu. Dalam kesempatan aku melihat ke layar handphone,namun tak ada lagi sapaan selamat pagi dan kabar darimu. Hari yang berbeda,sungguh benar-benar ada yang hilang..

Aku kembali menjalankan aktivitasku,dan kamu pun tau apa yang sering aku lakukan setiap harinya. Tapi kini tak ada lagi yang memberiku semangat dalam melakukan semua aktivitasku itu,aku sungguh kehilangan. Aku ingin kamu tau,bahwa aku masih butuh kamu dalam hari-hari aku. tetapi itu tak mungkin lagi..

Kamu meninggalkan aku tanpa sebuah alasan yang jelas,bukan perpisahan yang aku inginkan.. Pernahkan kamu tau,ketika kamu beranjak pergi meninggalkan aku,ada bekas yang tertinggal disini. Yah.. itu bayanganmu,hanya bayanganmu yang menemaniku dalam setiap hariku,setiap malam yang hampir menggangu tidurku..

Rasa ini begitu sulit untuk aku dideskripsikan. Kamu membawa jiwaku melayang ke negeri antah-berantah,dan mengasingkan aku ke dunia yang tak pernah aku ketahui. Aku bercermin,memperhatikan setiap lekuk wajahku,serasa ada yang hilang,yaitu sebuah senyuman. Aku tak tau,siapa yang berkaca di cermin itu,disebuah cermin yang bayangannya tak sama dengan wujud aslinya. Ingin aku pecahkan cermin itu,tetapi tanpa kusadari,air mata ini terjatuh setetes demi setetes,dan aku pun terdiam. Yah.. aku kehilangan senyuman itu,kamu yang selalu menciptakan senyum indah dan gelak tawa di wajahku,tapi kini sebuah tangisan yang kamu tinggalkan setelah kepergianmu...

Aku benci pada sebuah perpisahan. Entah mengapa dalam peristiwa itu,aku yang harus terluka dan kamu berbahagia bersamanya. Kita seperti saling membenci dan saling memendam sebuah dendam,dan tak tau siapa yang harus disalahkan dan apa yang harus dipermasalahkan.

Waktu berganti,jam berubah hari. Aku kembali menjalani hidupku tanpa kamu,dan kamu melanjutkan hidupmu dengan dia. Aku tak tau kenapa begitu cepat kau mendapatkan penggantiku. Sedangkan aku masih disini setia menunggu kamu kembali. Begitu mudahnya kamu melupakan semuanya,melupakan semua yang pernah terjadi antara kita. Aku hanya ingin mengetahui saja,apa yang ada di otakmu. Masih ada hatikah kamu,atau gak ada hati???

Aku menangis sejadi-jadinya,sedalam-dalamnya atas dasar cinta. Dan kamu,kamu tertawa sekencang-kencangnya atas dasar.... ntah lah,tak tau aku menyebutnya sebagai apa. Aku tak pernah mengerti dengan jalan pikiranmu yang terlampau rumit itu. Dengan gampangnya kamu menemukan penggantiku. Itukah yang dinamakan suatu kesetiaan??? Begitu sulitnya aku melupakanmu,dan begitu mudahnya kamu melupakan aku. Inikah caramu menyakiti seseorg yang tak pantas kau lukai??? Mungkinkah ini bentuk pembalasanmu terhadapku??

Tak banyak yang bisa aku lakukan selain mengikhlaskanmu. Tak ada hal yang mampu aku perjuangkan setelah kepergianmu. Aku akan selalu brusaha menikmati luka diatas pedih ini,mencoba tersenyum di dalam tangisanku,agar tak ada satu orangpun yang tau bahwa sebenarnya aku terluka.

Kisah kita,biarlah menjadi masa lalu,semua akan aku kubur menjadi satu keabadian yang aku sebut sebuah kenangan. Dalam tulisan ini aku mencoba untuk mengekspresikan semua yang aku rasakan. Akan ku keluarkan apa yang ada di dalam pikiran ini,biarkan tangan ini tetap menulis semua tentangmu. Karna semua memang tentang kamu...


Tidak ada komentar: